Proses Penulisan Artikel Ilmiah Tahap 1 (Lukisan abstrak ibu dan anak)

sumber : DOKUMENTASI PENELITI 
lukisan abstrak Ibu dan Anak karya Agung yang akan penulis teliti makna dan arti yang terkandung didalamnya :

Pada penelitian ini penulis mencoba untuk meneliti lukisan abstrak karya Agung dengan tema Ibu dan Anak melalui pendekatan kualitatif dan analisis semiotik. Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani, semeion yang berarti tanda. Menurut Umberto Eco (dalam Sobur, 2009:95), mengatakan : 

Tanda itu didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensional sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. (Sobur, 2009:95) Sebuah tanda atau representament, 

menurut Charles S. Pierce (Budiman, 2011:16), adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas. Sesuatu yang lain itu dinamakan sebagai interpretan (interpretant) dari tanda yang pertama, pada gilirannya mengacu kepada objek. Dengan demikian, sebuah tanda atau representamen memiliki relasi triadik langsung dengan interpretan dan objeknya. 

Upaya klasifikasi yang dikerjakan oleh Pierce terhadap tanda-tanda tidak bisa dibilang sederhana, melainkan sangatlah rumit. Meskipun demikian, perbedaan tipe-tipe tanda yang terlihat paling simpel dan fundamental adalah di antara ikon (icon), indeks (index), dan simbol (symbol) yang didasarkan atas relasi di antara representamen dan objeknya. (Budiman, 2011:19) 

Pertama, ikon adalah tanda yang didasarkan atas “keserupaan” atau “kemiripan” (“resemblance”) di antara representamen dan objeknya, entah objek tersebut betul-betul eksis atau tidak. Akan tetapi, sesungguhnya ikon tidak semata-mata mencakup citra-citra “realistis” seperti pada lukisan atau foto saja, melainkan juga ekspresi-ekspresi semacam grafik-grafik, skema-skema, peta geografis, persamaan matematis, bahkan metafora. 

Kedua, indeks adalah tanda yang memiliki kaitan fisik, eksistensial, atau kausal di antara representamen dan objeknya sehingga seolah-olah akan kehilangan karakter yang menjadikannya tanda jika objeknya dipindahkan atau dihilangkan. Indeks bisa berupa hal-hal semacam zat atau benda material (asap adalah indeks dari adanya api), gejala alam (jalan becek adalah indeks dari hujan yang turun), gejala fisik (kehamilan adalah indeks dari sudah terjadinya pembuahan), goresan (noda lipstik di celana dalam Sukab seorang tokoh di dalam cerpen Seno Gumira Ajidarma [2002] –, adalah indeks dari perselingkuhannya dengan perempuan lain), dan sebagainya. 

Ketiga, simbol adalah tanda yang representamennya merujuk kepada objek tertentu tanpa motivasi (unmotivated); simbol terbentuk melalui konvensi-konvesi atau kaidah-kaidah, tanpa adanya kaitan langsung di antara representamen dan objeknya, yang oleh Ferdinand de Saussure dikatakan sebagai “sifat tanda yang arbitrer” (the “arbitrary character of the sign”). Kebanyakan unsur leksikal di dalam kosakata suatu bahasa adalah simbol. Misalkan kata pohon di dalam bahasa Indonesia, yang disebut wit dalam bahasa Jawa dan tree dalam bahasa Inggris, adalah simbol karena relasi di antara kata tersebut sebagai representamen, dan pohon betulan yang menjadi objeknya tidak bermotivasi alias arbitrer, sematamata konvensional. Namun demikian, tidak hanya bahasa yang sesungguhnya tersusun dari simbol-simbol. Gerak-gerik mata, tangan, atau jari-jemari (misalkan mata berkedip, tangan melambai, atau jempol diacungkan ke atas) adalah simbol; juga tanda-tanda visual seperti gambar atau lukisan abstrak karya Agung yang akan penulis teliti.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Analisis Semiotik Charles Sander Pierce Mengenai Lukisan Abstrak Ibu Dan Anak Karya Agung Wiwekaputra.

Rumusan Masalah Pada uraian latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah untuk mengetahui apa yang akan penulis teliti, yakni : 

1.Rumusan Masalah Makro 

Pada rumusan masalah makro yang diangkat peneliti yaitu “Bagaimana Analisis Semiotik Charles Sander Pierce Mengenai Lukisan Abstrak Ibu Dan Anak Karya Agung Wiwekaputra?” 

2.Rumusan Masalah Mikro 

Adapun rumusan masalah mikro yang akan merinci secara jelas dan tegas dari fokus pada rumusan masalah yang masih bersifat umum dengan sobfokus-subfokus terpilih dan dijadikannya sebagai rumusan masalah mikro, yakni :

1. Bagaimana representasi pada lukisan abstrak Ibu Dan Anak Karya Agung Wiwekaputra?

2. Bagaimana objek pada lukisan abstrak Ibu Dan Anak Karya Agung Wiwekaputra? 

3. Bagaimana interpretan pada lukisan abstrak Ibu Dan Anak Karya Agung Wiwekapura


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Mimesis dan Teori Significant Form

MENCARI REFRENSI-REFRENSI YANG RELEVAN